Angkringan biasa buka mulai sore hari hingga larut malam. |
Bila Anda kebetulan berlibur ke Yogyakarta, jangan lewatkan singgah ke angkringan gerobak dorong yg menjual beragam makanan & cemilan tradisional sederhana dg harga murah-meriah. Karena harganya yg sangat terjangkau, angkringan ramai dikunjungi mahasiswa, tukang becak, pegawai negeri, seniman, sampai pengusaha.
Gerobak angkringan (berasal dari bahasa Jawa “angkring” yg artinya duduk santai) biasa ditutupi dg kain terpal, dengan bangku buat pembeli terletak di depan & sisi-sisinya. Satu angkringan biasa muat untuk delapan orang. Bila pengunjung cukup banyak, penjual umumnya menyediakan bangku tambahan/malah tikar.
Menu khas yg ada di angkringan? Yg pertama adalah nasi kucing, yakni nasi bungkus dg porsi kecil dg lauk sejumput oseng tempe/sambal teri. Kecilnya porsi nasi bungkus ini mengesankan porsi makan kucing, sehingga jadilah nasi bungkus ini dinamakan nasi kucing. Makanan pendampingnya adalah gorengan, sate telur burung puyuh, sate usus, kepala ayam, ceker ayam, tempe tahu bacem, kerupuk, rambak, serta makanan kecil lainya.
Makanan sampingan yang biasa disajikan di angkringan. |
Sementara untuk minuman, tersedia teh, kopi, jahe, wedang tape serta susu jahe. Gara-gara tiga ceret/ketel yg berisi air panas, air teh, & air jahe senantiasa siap sedia, angkringan jadi sering juga dijuluki sbg “kafe tiga ceret”.
Ciri khas lain dari angkringan adalah penggunaan senthir atau pelita, yaitu lampu tradisional dengan bahan bakar minyak tanah. Meski sudah banyak angkringan yang memasang lampu listrik sendiri, senthir tetap dipasang agar ciri khas tradisional tetap terjaga.
Lalu, berapa banyak yg harus dikeluarkan untuk sekali makan? Tentu saja ini tergantung kapasitas perut Anda. Biasanya 2-3 nasi kucing per orang sudah cukup, dan satu bungkusnya hanya Rp 1.000. Untuk makanan pendampingnya hanya antara Rp 500 hingga Rp 1.000. Minuman pun demikian, paling mahal hanya Rp 2.000 tergantung mana yang Anda pilih.
Angkringan bisa dikatakan sebagai bagian gaya hidup yg sangat lekat dengan rakyat Yogyakarta. Ini terlihat dari keberadaan angkringan di segala sudut kota & desa. Anda dapat menemui gerobak angkringan ini di antara hotel-hotel & pusat perbelanjaan, terselip di tengah-tengah perumahan, maupun di pelosok-pelosok desa. Bagaimana tidak? Makannya enak, harganya murah, & suasananya menyenangkan.
Salah satu angkringan yang paling terkenal di Yogyakarta adalah Angkringan Kopi Joss Lik Man di seputaran Stasiun Tugu. Kini banyak pula angkringan yang mengadopsi teknologi & tren masa kini, misalnya angkringan yg menyediakan Wi-Fi gratis/menggelar nonton bareng pertandingan sepak bola.
Jadi, jangan lupa mampir ke angkringan. Selain hemat, kenyang, Anda juga dapat mencicipi keramahan khas Jogja!
►Diposting oleh
:Ridho M
:
di
06.29
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar